30 Menit yang Begitu Berarti

SARANG(16/01)– Buku tahunan atau yang sering kita jumpai dengan sebutan album kenangan, merupakan buku yang sangat berkesan di akhir cerita anak sekolah. Kenangan yang dilukis kemudian dicetak dalam sebuah album, yang dapat dikenang ketika lulus nanti.
MA Al–Anwar akan melaksanakan pemotretan siswa-siswi kelas XII pada tanggal 28–29 Januari. Dengan jatah waktu 1 hari untuk putra dan 1 harinya untuk putri. Masing-masing diberikan waktu 30 menit untuk berpose bebas, dengan 3 kali hasil foto yang berbeda.
Pemotretan ini dilakukan di gedung Selatan dan berada di dalam kelas yang sudah didekor se estetik mungkin. Agar tetap terlihat indah meskipun tidak di dalam studio foto ataupun sebuah taman. Menurut Bu Indah Hesti, selaku penanggung jawab foto album mengungkapkan, pemotretan ini tidak dilakukan di gedung Utara, karenan takut mengganggu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar, red) siswa. Namun tidak menutup kemungkinan jika pemotretan juga dilaksanakan di gedung utara.
“Sistemnya perkelompok. Jadi, dalam satu kelas dibagi beberapa kelompok yang satu kelompoknya berisikan 5–6 anak. Selain foto perkelompok ada foto satu kelas dengan wali kelas masing-masing. Ada juga foto tiap jurusan. Bahkan rencana akan ada foto satu angkatan, jika waktu dan tempat ada InsyaAllah akan dilaksanakan,” tutur guru yang kerap disapa Bu Hesti itu.
Para siswi diperbolehkan mengenakan make-up agar tidak terlihat pucat. Dengan syarat tidak berlebihan dan masih dalam batas wajar. Setelah pemotretan selesai siswi akan kembali ke kelas masing-masing, sebelum itu mereka harus menghapus make-up yang ada agar tidak terlihat mencolok.
“Anak–anak diperbolehkan memakai properti apa saja. Asalkan tidak membahayakan mereka dan tidak terlalu ribet. Untuk siswa-siswi yang berhalangan mengikuti pemotretan ini. MAWAR foto akan menempel foto siswa-siswi yang tidak hadir. Sehingga terkesan seperti mengikuti pemotretan,” ujar bu Hesti.
Pemotretan ini difotograferi oleh MAWAR foto. Para siswa-siswi ditegaskan untuk tidak banyak mau, agar tidak berjalan lama. Fotografer pun harus tegas, dalam memotret. Agar tidak membuat keributan.
Pemotretan ini dilakukan agar para siswa-siswi memiliki kenangan ketika lulus nanti. Sehingga tidak memutus tali silaturrahmi setelah lulus dari MA Al–Anwar. (hla/nla)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *