Beliau bernama lengkap Sufyan Nur Khalim yang lahir pada 16 Desember 1992 di Jatirogo, Tuban. Pendidikan pertama beliau berada di SD Sugian 2 Jatirogo dan lulus pada tahun 2005. Kemudian, Ust. Sufyan melanjutkan studinya ke Madrasah Ghozaliyah Syafi’iyah (MGS) di daerah Sarang. Bersamaan dengan itu, beliau juga nyantri di PP. Al Anwar yang pada masa itu diasuh oleh K.H. Maimun Zubair sampai tahun 2013. Dan pada tahun 2015, beliau memutuskan mengabdi di salah satu pondok cabang PP. Al Anwar, yakni PP. Al Anwar 2 dan ditempatkan di MTs Al Anwar sampai pada tahun 2018, beliau akhirnya beralih ke Tata Usaha (TU) MA Al Anwar.
Uniknya, saat memasuki TU beliau bahkan belum mengenal sama sekali yang namanya perangkat digital. Beliau akhirnya mau tidak mau harus belajar tentang apa-apa yang berkaitan dengan perangkat digital. Ust. Sufyan belajar mengenai perangkat digital secara autodidak, yakni melalui beberapa kanal Youtube dan lain-lain. Cara belajar ini didasari oleh prinsip yang ditanamkan orang tua Ust. Sufyan semasa beliau masih kecil, yakni ‘jangan mudah meminta pertolongan orang lain jikalau kamu masih sanggup sendiri’. Bahkan, saat duduk di bangku sekolah dasar beliau tidak pernah mengikuti les tambahan ataupun bimbel yang diadakan pihak sekolah.Dengan didasari prinsip itu pula, beliau sering sekali mengutak-atik komputer yang dulu sering sekali rusak dikarenakan spek komputer yang masih belum bagus seperti sekarang.
Karier beliau sebagai tenaga pengajar tidaklah membuat beliau lantas hanya memiliki satu profesi saja. Hal ini dilandasi dawuh dari guru besar beliau, yakni K.H. Abdullah Ubab Maimun bahwa janganlah menjadikan mengajar sebagai profesi utama dan satu-satunya. Akhirnya, beliau mencari informasi tentang kerja sampingan melalui website dan kanal Youtube, salah satunya ialah menjadi seorang designer dan programer.
Pada tahun 2019, beliau mendapat tawaran pekerjaan sebagai editor video seorang Youtuber dengan pendapatan yang lumayan pada masa itu. Akan tetapi, beliau memutuskan berhenti setelah 2-3 bulan dikarenakan tidak sanggup terus-terusan begadang untuk mengedit video.
Saat pandemi COVID-19 menyerang dunia, sistem KBM di MA Al Anwar menjadi rumit karena harus mengadakan KBM secara online. Pada masa awal KBM online, MA Al Anwar menggunakan Whatsapp sebagai sarana pengajaran. Akan tetapi sistem itu tidaklah bertahan lama, sebab sulitnya menggunakan Whatsapp dalam mengolah data. Akhirnya beliau memutuskan untuk belajar tentang cara programing website dengan cara mengikuti kursus dan melalui Youtube.
Saat akhir tahun 2021, kepala madrasah MA Al Anwar mengutarakan gagasan mengenai madrasah digital. Dengan didasari keinginan untuk khidmah kepada masyayikh dan yayasan pondok, Ust. Sufyan mengajukan diri untuk membuat program website SiMawar yang Alhamdulillah sudah bisa di akses sekarang.
Dengan background beliau sebagai alumni salaf, tidaklah menutupi kemungkinan untuk memperoleh pencapaian di bidang teknologi dan digitalisasi. Salah satu bukti sumbangsih dari beliau yaitu Sistem Informasi MA Al Anwar atau dikenal juga dengan SiMawar yang memiliki peranan sangat besar dalam pendigitalisasian MA Al Anwar. (nnd/lum)