Karya Santri yang Penuh Kesan

SARANG(8/2) Karya ilmiah adalah hasil karya yang diperoleh dari kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Karya ilmiah ditulis dalam gaya bahasa yang sistematis dan memiliki gaya penulisan yang berbeda. Pondok Pesantren Al-Anwar 2 jalankan program kerja karya ilmiah tahunan. Karya ilmiah ini sudah berjalan 3 tahun, mulai dari angkatan 14 lalu.


Menurut Bu Siti Farhanah, selaku ketua pondok, menungkapkan, karya ilmiah merupakan karya arsip pondok dengan bentuk bebas. Karya ini dibukukan dengan tujuan sebagai warisan angkatan untuk angkatan selanjutnya.


“Setelah berjalannya 2 angkatan, target program kerja ini masih terlalu mendadak. Tahun ini program tersebut dilaksanakan lebih awal. Mulai dari kelas XI semester genap dan ditargetkan hingga bulan Desember atau kelas XII semester ganjil sudah siap,” tutur Bu Farhanah.


Pengurus memilih beberapa para santri yang memiliki jiwa leadership, agar bisa memimpin rekan yang lain. Selain itu, pengurus juga mencari santri yang memiliki pengalaman dalam berorganisasi agar dapat mengasah dan menyatukan bakat yang dimiliki.


Karya ilmiah tersebut ditargetkan untuk santri kelas XII sebagai target belajar santri selama menempuh pendidikan di Al-Anwar 2. Namun dengan waktu yang minim karya tersebut sedikit terhambat.


“Target karya ilmiah angkatan 14 lalu kurang tercapai, karena waktu yang terlalu mendadak. Sampai saat ini pengerjaanya masih proses dan kemungkinan karya tersebut tidak akan selesai,” tutur Bu Farhanah. Hingga saat ini karya tersebut masih diangka 80%. Pengerjaannya pun terhambat karena angkatan tersebut telah lulus tahun lalu.


Adanya karya ilmiah ini guna memotivasi santri untuk berkarya dalam ilmunya. Karya tersebut dijadikan sebuah kenang-kenangan dari satu angkatan agar memiliki sejarah selama menempuh pendidikan di Al-Anwar.


Harapannya dengan pembuatan karya ilmiah tersebut agar dapat memotivasi santri-santri yang lain untuk lebih giat dalam belajar. Selain itu juga untuk mengikutsertakan santri dalam memajukan pondok. (hla/nla)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *