Mengenal Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri Baru

Sudah saatnya siswa sekolah menengah memikirkan sekolah lanjutannya. Termasuk perguruan tinggi. Untuk masuk perguruan tinggi, dibutuhkan persiapan matang-matang, baik dari sisi informasi ataupun latihan masuk seleksi.
Namun, seleksi tahun ini memiliki mekanisme baru. September 2022 lalu, Kemendikbudristek menetapkan sistem-sistem baru, meliputi SNBP, SNBT, dan Mandiri. Tes seleksi tahun ini juga tidak lagi dilaksanakan oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, red). Namun, berada dibawah BPPP (Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan, red). Transformasi skema seleksi ini bertujuan agar menyelaraskan pembelajaran di jenjang pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi. Selain itu, kwbijakan ini juga bertujuan untuk memberi kesempatan lebih adil bagi calon mahasiswa yang memiliki latar belakang kesulitan ekonomi.
Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
SNMPTN telah resmi berganti menjadi SNBP. Meskipun sekilas terlihat sama, namun mekanismenya berbeda. SNBP berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran menyeluruh di sekolah menengah. 50 persen akan diambil dari nilai rata-rata rapor dan 50 persen lain dari komponen minat bakat. Hal ini bertujuan agar peserta didik mengeksplorasikan minat dan bakatnya. Selain itu, peserta didik akan lebih terdorong untuk focus pada keseluruhan pembelajaran, bukan UTBK saja. SNBP akan cukup efektif daripada SNMPTN yang mengharuskan adanya pemisahan jurusan sekolah menengah dan kuota akreditasi sekolah.
Seleksi Nasional Berdasar Tes (SNBT)
Mekanisme SNBT sebagai pengganti SBMPTN akan berfokus pada pengukuran pemecahan masalah dan kemampuan penalaran peserta didik. Dalam seleksi ini tidak ada lagi tes maple, tetapi hanya tes skolastik. Tes ini akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, dan literasi dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Soal seleksi akan menitikberatkan kemampuan penalaran, bukan hafalan. Menurut Mendikbudristek, Nadiem Makarim, seleksi menjadi lebih adil dan lebih memiliki kesempatan sukses melalui pengesahan daya nalar. SNBT cukup untuk memperbarui seleksi SBMPTN yang menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran.
Seleksi Mandiri Baru
Jalur tes ketiga yakni seleksi mandiri oleh PTN. Meski istilahnya masih tetap, mekanisme tes memiliki banyak perbedaan. Seleksi ini dilakukan secara lebih transparan, yakni mewajibkan PTN menginfokan jumlah kuota, metode, dan besaran biaya sebelum tes dan jumlah pesrta lulus dan sisa kuota sesudah tes. Dengan mekanisme baru ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan proses seleksi. Selain itu, dapat meminimalisir adanya pihak yang tidak bertanggung jawab.
Melalui transformasi baru ini, diharapkan mendorong perbaikan iklim pembelajaran sehingga menghasilkan calon mahasiswa yang lebih kompeten. Selain itu, akan mendorong pembelajaran yang menyeluruh, lebih focus pada kemampuan penalaran, lebih transparan, terintegrasi, serta mengakomodasi keragaman peserta didik. (s.r)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *