Drama Spektakuler Sepanjang Masa
Alunan musik menegangkan mulai menyerbu pendengaran santri MA Al Anwar kala “iblis” memasuki panggung. Gaya tertawa yang khas membuat siapa saja akan tertarik melihatnya. Kostum merah dan bawahan hitam mendukung nuansa horor. Tak ketinggalan tongkat juga ada dalam genggamannya. Saat itu (13/5) adalah hari yang tak akan terlupakan khususnya bagi para pencinta horor.
Aula Gedung Selatan MA Al Anwar penuh oleh ratusan santri yang menyaksikan drama tersebut. Mereka biasanya menyaksikan persembahan di event-event tertentu. “ Namun beda dengan yang satu ini. Drama khusus dipersembahkan dalam rangka penutupan ekstra”, tutur Nadifa Laely sekaligus pemeran iblis.
Tidak cukup berhenti di situ, aula kembali riuh dan tegang saat kedua pocong muncul dibalik panggung. Dengan dandanan yang tak kalah menarik dibanding iblis. Mereka memakai serba putih, namun yang membedakan di sini pada bagian atanya. Mereka memilih penutup kepala berwarna merah muda dan hijau. “ Sebenarnya malu pakai beginian tapi mau bagaimana lagi. Demi acara yang diadakan setahun sekali ini rasanya itu merupakan hal yang luar biasa”, jelas Nafizatul Khofifah.
Pameran hasil ekstrakurikuler dari santri MA Al Anwar terpajang di Halaman Gedung Selatan. Mulai dari jembatan hidrolik, miniatur gedung MA Al Anwar, herbarium, dan peta penyebaran islam di Jawa. Pameran tersebut telah dibuat jauh-jauh hari sebelumnya.
Harapan dari ketua pengembangan mutu, Abdul Ghofur, Santri harus tetap semangat dalam belajar harus mengingat sehari setelah acara, UKK (ujian kenaikan kelas) telah menanti di depan mata. Kelas X akan naik ke kelas XI dan kelas XI akan naik ke kelas XII. Yang mana kelas XII adalah waktu tersingkat di masa Aliah.
Acara berakhir pada pukul 16.30 WIB. Memang antara putri dan putra berbeda jadwal. Pagi untuk putra dan sore untuk putri. Dalam acara itu juga dihadiri putri dari pengasuh Pondok Al Anwar 2 yaitu, Ng. Azzah.