PROFIL MA AL ANWAR
MA Al Anwar, Dulu dan Sekarang
MA Al Anwar didirikan pada tahun 2006 atas asas dari KH. Maimun Zubair. Didirikannya MA Al Anwar yang berbasis pondok pesantren ini lantaran sebagai penerus dari jenjang sebelumnya yakni MTs. Pada awal berdirinya MA Al Anwar hanya memiliki 2 ruang kelas. Satu kelas untuk putra dan satu lagi untuk putri dengan jurusan IPA. Kepala madrasah pertama adalah beliau KH. Wafi Maimoen dengan menerapkan sistem sekolah full day dimana santri masuk pukul 07.00 wib dan pulang pada pukul 16.30 wib.
Seiring berjalanannya waktu MA Al Anwar mengalami perkembangan yang cukup pesat dari berbagai bidang. Pada bidang kurikulum MA Al Anwar telah mengacu pada ketetapan dari Kementerian Agama dengan kurikulum tambahan dari madrasah. Pada bidang sarana prasarana MA Al Anwar memiliki beberapa bangunan baru dan jumlah rombongan belajarnya kini telah mencapai 36 kelas. Tahun ajaran 2017-2018 MA Al Anwar telah membuka jurusan baru yakni jurusan Bahasa dengan tujuan untuk melengkapi jurusan lain yang sudah terlebih dahulu ada yakni IPA, AGAMA, dan IPS.
Sesuai prinsip yang dipegang teguh dan anjuran dari syaikhina KH. Maimoen Zubair maka dalam penerimaan peserta didik baru setiap tahun ajaran baru, MA Al Anwar tidak membatasi jumlah pendaftaran. Akan tetapi telah diterapkan 2 metode seleksi yang diterapkan yaitu seleksi kualitas dan seleksi alam. Pada seleksi kualitas, siswa yang mendaftar di MA Al Anwar akan menjalani serangkaian tes yang telah dipersiapkan madrasah serta pengelompokan kelas siswa berdasarkan jurusan dan kemampuan, sementara dalam seleksi alam siswa MA Al Anwar menerapkan aturan yang ketat dengan standar kegiatan yang cukup padat sehingga nantinya siswa yang kurang serius dalam menempuh pendidikannya maka secara tidak langsung akan terdampak seleksi alam, yang mana apabila ada siswa yang tidak sejalan (krasan) dengan MA Al Anwar pasti Ia akan mundur dengan sendirinya. Hal ini dilakukan disini (MA Al Anwar) tidak lain adalah untuk menjaga kualitas madrasah.
Pada sisi administrasi, MA Al Anwar pernah dua kali menjalani tes akreditasi tepatnya pada tahun 2011 dan yang kedua yaitu tahun 2015. Dari kedua tes akreditasi tersebut, MA Al Anwar dinyatakan terakreditasi B dengan harapan madrasah bisa meningkatkan terus menerus pelayanan dan sarana prasarana untuk mendapatkan nilai terbaik.
Dengan usia yang relatif masih muda, MA Al Anwar semakin memantabkan pijakannya dalam dunia pendidikan dengan menunjukkan prestasi yang mampu bersaing dengan sekolah lain. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai piala dan prestasi yang didapat oleh siswa-siswi MA Al Anwar serta persebaran alumni yang telah menempati berbagai profesi dan pendidikan dari yang kampus negeri didalam negeri hingga diluar negeri.
Dengan memegang teguh visi misi, MA Al Anwar memiliki identitas tersendiri yang berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Identitas tersebut telah menjadi budaya bagi keluarga besar Al Anwar yakni identitas salaf. Pada praktiknya sendiri MA Al Anwar menerapkan ekstrakulikuler wajib yaitu musyawarah, qiroatul kutub dan qiroatul qur’an bagi seluruh siswanya. Menurut KH. Ahmad Zaki Mubarok, Lc., Mus., tujuan diadakannya musyawaroh adalah untuk mendidik siswa agar ketika terjun dimasyarakat nanti memiliki kemampuan dalam menyampaikan pendapat serta menerima pendapat dari orang lain dalam tatanan sosial. Adapun tujuan dari qiroatul kutub yaitu agar siswa mampu membaca kitab kuning dimulai dari yang paling dasar hingga memahaminya. Sedangkan pada penyelenggaraan ekstra qiroatul qur’an ditujukan untuk standarisasi kemampuan anak dalam membaca al qur’an sehingga ketika lulus kelak siswa MA Al Anwar mampu membaca al qur’an dengan lancar dan sesuai dengan tajwid dan makhrajnya.